Sabtu, Juni 13, 2009

BUKA MATA PADA PENYEBARAN TUBERCULOSIS PARU

Sinonim : TBC paru, Koch Pulmonum (KP), TB Paru. Orang awam sering menyebutnya sebagai flek paru.
TB paru merupakan penyakit infeksi yang masih menjadi ancaman bagi dunia khususnya Indonesia. Indonesia menduduki peringkat ketiga di dunia sebagai negara yang memiliki penderita TB terbanyak. Perlu kerjasama dan kesadaran dari pemerintah, dokter, masyarakat dan tentunya pasien untuk melawan penyakit infeksi menular tersebut.
PENYEBAB/ETIOLOGI
Penyakit ini disebabkan oleh kuman basil tahan asam yakni mikobacterium tuberculosa. Kuman ini ditemukan oleh Robert Koch tahun 1882. Basil tuberculosis dapat bertahan hidup dan tetap virulen beberapa minggu dalam keadaan kering, tetapi dalam cairan mati pada suhu 60 derajat celcius dalam 15 - 20 menit.
Basil tuberkulosis tidak mengandung toksin, fraksi proteinnya menyebabkan nekrosis jaringan sedangkan lemaknya menyebabkan sifat tahan asam dan merupakan faktor penyebab terjadinya fibrosis dan terbentuknya sel epitheloid dan tuberkel
PENULARAN
Penularan melalui droplet inhalasi (percikan ludah). Penularan ini sangat mudah terjadi pada anak - anak. Sangat disayangkan dengan kondisi masyarakat yang masih melihat penyakit ini sebagai penyakit yang memalukan dan rendahnya kesadaran akan peningkatan kesehatan membuat penularan kuman ini semakin tidak terkontrol. Sudut pandang masyarakat yang melihat penyakit ini sebagai penyakit yang memalukan membuat penderitanya sering menutupi keadaanya. Kesadaran akan peningkatan derajat kesehatan yang rendah sering kali membawa pasien malas berobat, padahal pemerintah telah menyiapkan program bagi masyarakat yang kurang mampu untuk meningkatkan derajat kesehatannya.
Anak - anak yang masih putih seperti kertas harus mau menerima penyebaran kuman ini. Penyebarannya sangat sederhana hanya dengan droplet inhalasi dari penderita dewasa di lingkungan sekitar anak tersebut. Tb paru pada anak didapatkan dari orangtua, guru, ataupun penderita Tb dewasa yang menularkan melalui percikan dahak yang mengandung basil tahan asam. Wajar penderita TB dapat ditemukan dimana - mana oleh karena penyebarannnya sangat mudah. Orangtua yang menderita Tb, dapat dengan mudah menyebarkan kuman ini kepada anak - anaknya. Guru yang menderita TB dapat dengan mudah menularkan kuman TB pada siswa - siswanya. Penyebaran ini juga dipermudah dengan semakin meningkatnya penderita Diabetes dan HIV/AIDS. Penyakit ini dapat beriringan dengan TB paru oleh karena pada kedua kondisi penyakit ini telah terjadi penurunan imunitas (kekebalan tubuh) sehingga kuman TB dapat denagn mudah berkembang biak pada penderita DM dan HIV/AIDS.
Penyebaran ini dapat kita putus!bila kita sungguh - sungguh menginginkan generasi Indonesia yang sehat dan tangguh. Segera periksakan diri ke pusat pelayanan kesehatan terdekat, bila ditemukan gejala berikut ini :
1. Gejala saluran pernapasan : Batuk sudah dialami sekitar 3 minggu, batuk darah, sesak napas
2. Gejala yang bukan berasal dari saluran pernapasan : lemas, nafsu makan menurun, berat badan menurun, keringat malam
Dokter akan melakukan evaluasi melalui gejala yang dialami pasien, pemeriksaan fisik dan akhirnya akan menggunakan pemeriksaan penunjang berupa: darah rutin, foto thoraks, pemeriksaan BTA, Kultur BTA.
Bila dokter menegakkan diagnosa TB, jangan kawatir karena penyakit ini dapat diberantas dengan Obat anti tuberkulosis (OAT). Pasien yang telah memakan OAT tidak lagi menginfeksius orang - orang di sekitarnya. Diperlukan kesadaran dan kesabaran untuk selalu kontrol dengan dokter dan tidak menjadikan dokter bagi diri sendiri dalam pengambilan keputusan untuk memberhentikan pengobatan walaupun batuk yang diderita sudah sembuh. Keputusan pemberhentian pengobatan hanya pada dokter karena dokter memiliki penilaian yang berbeda dengan hilangnya batuk ataupun gejala klinis lain yang di derita pasien. Hilangnya gejala klinis bisa saja karena kuman tersebut sudah dilemahklan namun tidak belum mati. Bila pasien menjadi dokter bagi dirinya sendiri akan membawa malapetaka baru bagi penularan TB. Kuman Tb akan mengalami mutasi sehingga akan kebal (Resisten) terhadap OAT. Kuman yang resisten dikenal dengan kuman Multiple drugs resisten (MDR).
Suatu problem yang harus menjadi perhatian karena penularan kepada anak yang sehat akan membuat anak tersebut mengidap kuman yang MDR. Penderita yang sedang dalam perobatan dimohon agar selalu sabar dalam menjalani pengobatan agar tidak terjadi mutasi - mutasi bakteri BTA. Keluarga dan masyarakat harus selalu memberikan perhatian yang lebih dan penuh KASIH agar penderita TB tidak terasingkan sehingga penderita tetap berobat karena adanya dukungan moral yang hangat dari keluarga dan masyarakat.
Tindakan yang dapat memutuskan mata rantai penularan TB adalah :
1. Tidak meludah disembarang tempat
2. Pakailah tissue atau sapu tangan untuk menutup mulut saat batuk
3. Berobatlah bila batuk lebih 3 minggu, batuk darah, sesak, nafsu makan menurun, lemas
4. Jangan memberhentikan pengobatan sekalipun gejala penyakit sudah hilang sebelum dokter mengatakan sembuh
5. Jauhkan diri dari anak - anak karena mereka sangat rentan terhadap penularan TB

Tidak ada komentar: